KLATEN (19/08/2024) - Program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Universitas Diponegoro monodisiplin bertajuk "Budidaya Kangkung Hidroponik dalam Ember Bekas guna Meningkatkan Ketahanan Pangan Keluarga dan Mencegah Stunting" oleh Sultan Akmal, mahasiswa Program Studi Bioteknologi, berhasil terlaksana dengan sukses pada Selasa, 13 Juli 2024, pukul 16.00 hingga 17.00 WIB di acara PKK Dukuh Nalan, Kelurahan Tarubasan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Pemanfaatan Teknologi Hidroponik dan Keunggulannya
Dalam program edukatif ini, budidaya kangkung dilakukan dengan menggunakan metode hidroponik sederhana, yaitu menggunakan ember bekas sebagai wadah tanam. Metode ini tidak memerlukan lahan yang luas dan sangat cocok untuk diterapkan di lingkungan rumah tangga. Kangkung, sebagai salah satu sayuran hijau yang kaya akan zat besi dan vitamin, dapat berperan penting dalam mencegah stunting pada anak-anak serta meningkatkan ketahanan pangan keluarga.
Metode hidroponik dilakukan dengan menggunakan media air ke dalam ember bekas cat sampai nantinya mengenai baki, kemudian baki diletakkan diatas ember sebagai wadah dari media, Masukkan arang sekam sebagai media tanam yang digunakan ke dalam baki, kemudian bibit ditabur dan di siram sampai nantinya berkecambah, setelah berkecambah ember dapat dipindahkan ke tempat yang terkena sinar matahari, setelah berumur 8 hari buang air didalam ember dan digantikan dengan air nutrisi yaitu campuran air dengan AB mix dengan takaran 5 ml nutrisi A dan B dicampur dalam 1 liter air biasa, jika ember berisi 4 liter air biasa berarti kita campur dengan AB mix sebanyak 20 ml baik itu nutrisi A dan B, lakukan perawatan dengan melihat kondisi air yang sudah tercampur nutrisi di dalam ember apabila berkurang maka lakukanlah penambahan.
Acara dimulai dengan demonstrasi cara membuat sistem hidroponik dalam ember oleh Sultan Akmal. Sultan menunjukkan langkah-langkah persiapan mulai dari pemilihan ember bekas, pembuatan sistem hidroponik, hingga penyiapan larutan nutrisi. Selain itu, Sultan juga memamerkan sistem hidroponik kangkung yang telah dirancang di hari sebelumnya untuk memberikan gambaran nyata kepada peserta mengenai manfaat dari metode ini. Para ibu-ibu PKK yang hadir tampak sangat antusias dan tertarik untuk mencoba metode ini di rumah mereka.
Sebagai pendukung edukasi, Sultan juga membagikan poster yang berisi panduan langkah demi langkah budidaya kangkung hidroponik dalam ember bekas. Panduan ini mencakup cara pembuatan sistem hidroponik, pemeliharaan tanaman, hingga cara memanen kangkung dengan benar. Informasi mengenai pentingnya asupan gizi dalam mencegah stunting dan menjaga kesehatan anak-anak juga disertakan dalam poster tersebut.
Sebanyak 20 ibu-ibu PKK yang hadir aktif berpartisipasi dalam diskusi. Mereka bertanya mengenai berbagai aspek budidaya hidroponik, mulai dari jenis nutrisi yang digunakan, cara merawat tanaman agar tumbuh subur, hingga potensi pengembangan metode ini untuk tanaman lain. Diskusi berlangsung dengan penuh semangat, menunjukkan minat yang besar dari para peserta terhadap inovasi pertanian sederhana ini.
Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya ketahanan pangan keluarga dan pencegahan stunting dengan memanfaatkan teknologi yang mudah diakses. Para peserta pun berharap agar program serupa dapat terus dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat sekitar.